PROFIL DAN KEGIATAN
IKATAN GURU TAMAN-TAMAN KANAK-KANAK
(IGTKA)
KABUPATEN BOGOR
A.
Historis
Secara Historis Lembaga TKA/TPA/TQA mulai berkembang
di Kabupaten dan Kota Bogor pada tahun 1993 sejak diadakannya pelatihan
Metode Iqro dua angkatan yang dilakukan di Kampus UIKA Bogor Jl. RE.
Martadinata dengan penatar KH. Khaerul Yunus, Hj. Ule Julaeha, Ustz. Ulan, KH.
Dadun Abdul Kohar, KH. Nurdin, Drs. Mulyadi dll. Diantara Pesertanya adalah,
Maman Suparman, Oni Suhaeni, Mahfudz Syarif dll. Pasca pelatihan maka diadakan
pertemuan-pertemuan di Masjid Raya Bogor, Kebun Raya Bogor dan hasilnya
terbentuklah Lembaga Pembina TKA/TPA/TQA yang bernama BADKO yang dipimpin oleh
Drs. Mulyadi, dan untuk Bogor Barat diketuai Sdr, Mahfudz Syarif, Dengan
kesibukan Ketua BADKO sebagai Ketua Yayasan Al Huda Bogor juga sebagai Ketua
STAI Al Hidayah Bogor maka pembinaan ke setiap unit kurang terlaksana dengan
baik, dan dirasakan oleh setiap unit tidak efektif, maka pada Tahun 2001 telah berkumpul
46 orang aktifis TKA/TPA Bogor Barat di
Kantor Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor yang difasilitasi bapak Camat Ciampea, Bp.Drs. Deni Ardiana, Penyuluh
Agama Islam Bapak M.Yusuf Setiawan ,S.Ag membicarakan berbagai hal
terkait masa depan TKA/TPA yang berkembang sa’at itu, diantara ke 46 orang
tersebuat adalah : Drs. Taqiyudin, Maman,S.Ag, Mahfudz syarif, Uci Sanusi, Erna
Nuraini, OniSuhaeni, Hamdah, Ida Farida, Aip Syarifuddin, Baihaqi Rohim, Uci Sanusi,S.Ag ,Nursa’adah
S,Pd,dll .
Hasil dari pertemuan tersebut disepakati membentuk
organisasi Baru Lembaga Pembina TKA/TPA di wilayah Bogor Barat yang nantinya
merupakan cikal bakal terbentuknya organisasi Pembina tingkat Kabupaten Bogor.
Organisasi tersebut bernama IGTA (IKATAN GURU TAMAN AL-QUR’AN), dan
terpilihlah sdr. Maman S.Ag sebagai Ketua Umum, M, Yusuf Setiawan Wakil Ketua,
Sekretaris, Erna Nuraini dan Bendahara ,Nursa’adah S.Pd.Setelah terbentuk IGTA
,Untuk Wilayah Ciawi , Igta di Koordinir oleh Bp. Drs. H. Tb. JAMSARI,
beliau sebagai penyuluh Fungsional sekaligus penggerak TKA/TPA diI Wilayah
tersebut. Ketua Umum bersilaturahim
kepada Ketua BADKO memberitahukan hasil pertemuan dan sekaligus mohon do’a
restunya, beliau sangat menyambut dengan baik dan memberikan arahan-arahan agar
esensi TKA/TPA serta Guru-guru TKA/TPA diperjuangkan melalui organisasi ini, kemudian
melakukan koordinasi dengan ketua dan pengurus IGTA Kota Bogor, sekaligus juga bersilaturrahim dengan KH. Khaerul
Yunus, yang ditindak lanjuti dengan pelatihan-peatihan manajemen TKA/TPA dengan
tutor KH. Khaerul Yunus, Drs, Mulyadi dll, program tindak lanjutnya .melakukan
kerjasama dengan STAI AL Hidayah membuka Program D2 PGTK dan D2 PGSD sampai
membuka Program S1 dan Alhamdulillah telah meluluskan _+ 200 orang
Diploma dan 150 Sarjana.terhitung tahun 2001 s/d tahun 2006 dengan koordinator
Program Sdr, Drs. Taqiyudin sebagai Bidang Pendidikan dan SDM Guru.
Dalam kiprahnya maka IGTA berdasarkan arahan Camat Ciampea yang dipimpin oleh
Bp. RUDI GUNAWAN SH yang sekarang menjabat sebagai Camat Cibinong,tahun
2001 setelah beliau menggantikan Bp. Drs,.Deni Ardiana yang dipindah tugaskan
ke Kecamatan Tenjo, Beliau(Bp.
Rudi Gunawan SH) mengarahkan agar
Lembaga TKA/TPA didaftarkan resmi ke Departemen Agama Kabupaten Bogor, kemudian
Ketua Umum merespon arahan Bp. Camat dengan mendaftarkan 46 lembaga TKA/TPA Ke
Departemen Agama,waktu itu diterima langsung oleh Bapak Drs.H.Duduy
Abdurrozak Kepala Seksi Penais Kandepag Bogor, di Kandepag Kab. Bogor,sa’at itu
berkantor di Samping Lapangan Sempur Kota Bogor, dan baru itulah Lembaga
TKA/TPA secara resmi terdaftar di DEPAG, karena TKA/TPA sa’at itu tumbuh dan
berdiri tanpa legalitas yang jelas dan setiap lembaga Pembina yang memberikan
ijin opersional. Hal ini dipandang oleh IGTA kurang relevan. Dalam perkembangan
selanjutnya pada tahun 2003 MAKA IGTA Kabupaten Bogor resmi berdiri dan
diketuai oleh Maman, S.Ag dilantik oleh Kandepag Bogor yang didelegasikan kepada bp. Drs. H.Ujang yang sekarang menjabat
Kasi Penamas di Kota Depok.Saat itu pula tenaga-tenaga segar berkumpul dan
bergabung dengan IGTA termasuk Bp. H.Ace Surahman S.Pd merupakan aktivis
TKA/TPA Kabupaten Bogor .
IGTA
berjalan dan berkembang diberbagai kecamatan dengan pesat dan beberapa lembaga
lain berfusi dengan IGTA seperti BADKO
.Wil Cibinong pada tahun 2004 bergabung dan mengikuti program IGTA,
Sdr.Maman.S.Ag sebagai ketua umum ingin
organisasi ini besar dan sampai tingkat Nasional, tetapi apalah daya tangan tak
sampai karena keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, maka beliau mencari kawan untuk merealisasikan hal tersebut, maka
tahun 2004 sdr. Maman dan H. Ace Surahman S.Pd, bertemu dengan DR. IR, H.
ZAINAL ABIDIN,M.Sc di Bandung pada sa’at MUSWIL BKPRMI Jawa Barat, wacana itu
disampaikan, dan akhirnya pada tanggal 18 Mei 2004 resmi berdiri organisasi
Pembina TKQ/TPQ yang bernama IGTKA Jawa Barat, sekaligus organiasi Profesi Guru
TKA/TPA, dan dilantik oleh Kepala Seksi PENAIS Jawa Barat mewakili Kepala
Kandepag Wilayah Jawa Barat, dan beliau senantisa dilibatkan dalam hal-hal
pelatihan-pelatihan guru TKA./TPA tingkat Jawa Barat.
IGTA Kab. Bogor beradaftasi dengan IGTKA secara
gradual karena ada beberapa aktifis BADKO Cibinong belum sepakat bergabung,
maka dalam perjalanannya IGTA untuk Koordinasi di Kabupaten tetapi ketika ke
Wilayah Jabar dengan nama IGTKA. Hal ini dipandang kurang baik,
Pada tahun 2006 sampai awal tahun 2008, terjadilah
kevakuman organisasi yang disebabkan dengan berbagai hal dan kesibukannya para
aktifis dengan pekerjaan masing-masing serta Ketua Umum sedang Konsentrasi
mengambil S2 di UIKA Bogor., maka pada tahun 2008 IGTA Kecamatan Cibinong
memprakarsai perubahan Jajaran Pengurus dengan mengujukan surat kepada Kepala
seksi Penamas Kandepag Kab. Bogor, dan akhirnya Rapat Besar/Luar biasa yang di
gelar dan difasilitasi Seksi PENAMAS Di Aula Kandepag Kab. Bogor pada tanggal
02 April 2008,sekaligus nama BADKO –IGTA disepakati, untuk menjembatani kedua
organisasi yang berfusi tersebut agar tetap bersatu, yang artinya Ketua UMUM
BADKO sekaligus Juga Ketua IGTA, walau tanpa persetujuan para pimpian kecamatan
yang lain, adapun yang hadir dari pengurus Kabupaten adalah : Maman. Yusuf, Oni
Suhaeni, H. Iwan M. Yusuf Setiawan, S.Ag, H. Iwan Alamsyah, A. Faruk, Hamdah
dan Taufik As’ari, .
Setelah terbentuk nama dengan begitu alot maka
diadakan pemilihan langsung ketua Umum dan terpilih kembali Sdr. Maman S.Ag
sebagai ketua Umum; Sekretaris, Diah Rosdianawati S,Ag dan Bendahara Hamdah.
A.Ma.
Pelantikan dilaksanakan di Yayasan Al Madina
Cibinong yang digabungkan dengan pelaksananaan Pelatihan Guru TKA/TPA se Kab.
Bogor.
Program dibuat dan lahirlah rapat kerja di Aula PT
Antam yang dihadiri oleh Bp. Kandepag Kab. Bogor Drs. H. Zaenal Abidin,M.Pd.I,
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, serta Bupati Bogor yang diwakili oleh Seksi
Pendidikan PLS Diknas Kab. Bogor.
Pada tanggal 25 Juli 2009 Kembali BADKO-IGTA
melakukan MUSDA yang salah satu agendanya TOT Program Syahadah, Program Kerja,
arah organisasi dan kelembagaan lembaga Pembina, Hadir dari utusan Bupati Bogor
dari Kesra Setda Kab. Bogor Bp. Drs. H. Syafrudin Amin, Ketua IGTKA Prov. Jawa
Barat dan hasilnya BADKO –IGTA BERFUSI KE IGTKA JAWA BARAT , dengan konsekwensi berubah logo dan
nama. Sejak itulah BADKO-IGTA Melebur diri ke IGTKA Prov.
Jawa Barat dengan nama IGTKA Kab. Bogor , dengan Visi, Misi, Tujuan dan Program
yang sama persis antara IGTA DENGAN IGTKA karena antara keduanya memiliki ruh
dan perjuangan yang sama., dan terus berkoordinasi dengan pihak Pemda,DPRD,
Depag dan Instansi lainnya.
Realisasi dari peleburan diri maka berbagai even
kegiatan dengan nama IGTKA dan program-program disesuaikan dengan program IGTKA
Jawa Barat. seiring perjalan waktu maka IGTKA terus berkiprah dengan melakukan berbagaiI
program.
Bulan Nopember 2009 Sdr. Diah Rosdianawati
mengundurkan diri dari jabatan Sekretaris, dengan alasan tidak mampu, dan
disusul pada bulan maret 2010 beberapa pengurus yang berasal dari kecamatan
Cibinong mengundurkan diri dan akhirnya
pengurus Kabupaten dan Kecamatan mengadakan rapat pengurus dan akhirnya
meresapel pengurus dengan menggantikan pengurus yang mengundurkan diri.
Sekalipunbegitu pengurus kabupaten dan kecamatan se-kabupaten bogor tetap solid
dan menjalankan organisasi dengan sebaik-baiknya.
Adapun yang melatar belakangi berdirinya organisasi
Pembina Guru, Santri dan lembaga TKQ-TPQ adalah:
1.
Besarnya
potensi sumber daya guru TKQ/TPQ dari segi kuantitas tetapi belum sepenuhnya
termanfaatkan secara maksimal.
2.
Kondisi
guru-guru TKQ/TPQ sebagai ujung tombak pemberantasan buta huruf Al Qur’an
tetapi masih termarjinalkan dan masih minim dalam hal kesejahteraannya.
3.
Belum
terwakilinya profesi guru TKQ/TPQsebagai profesi yang mempunyai peranan penting
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, sehingga perlu adanya institusi untuk
menjembatani potensi guru tersebut.
B.
PENGERTIAN
IGTKA
·
IGTKA merupakan organisasi guru TKA/TPA
yang ingin mengabdikan dan mengembangkan dirinya melalui peningkatan Kualitas
SDM, Peningkatan Kualitas Program
Pendidikan dan Peningkatan Kualitas Kesejahteraan.
·
IGTKA mengorientasikan kegiatannya pada
upaya mencerdaskan bangsa melalui pendidikan karakter akhlakul karimah dan
pemberantasan buta huruf Al-Qur’an khususnya pada usia dini.
C.
VISI
IGTKA
“Menjadi organisasi perjuangan bagi guru
TKQ/TPQ sehingga memiliki integritas dan kemampuan professional dalam mewujudkan
generasi bebas buta huruf Al-Qur’an”.
D. MISI
IGTKA
“Berupaya membina,
meningkatkan dan mempertahankan harkat dan martabat guru TKQ/TPQ melalui
peningkatan kemampuan secara professional, peningkatan kualitas dan kuantitas
lembaga pendidik”
E. TUJUAN
IGTKA
TUJUAN UMUM:
Berpartisipasi dalam pembangunan di bidang
pendidikan dan sumber daya manusia serta kesejahterannya.
TUJUAN KHUSUS:
1. Meningkatkan kulaitas program pendidikan
guru TKQ/TPQ
2.
Mempertinggi
kesadaran dan sikap guru TKQ/TPQ
3. Meningkatkan
kualitas dan kemampuan profesi guru
4.
Menjaga,
memelihara dan membela serta meningkatkan harkat dan martabat guru TKQ/TPQ
melalui peningkatan kesejahteraan anggota serta kesetiakawanan.
F.
PROGRAM UNGGULAN
1.
Program
Peningkatan Kualitas Guru (P2KG) masa pendidikan 6 Bulan
2.
Pelatihan
Manajemen Kelembagaan dan Kurikulum TKQ-TPQ
3.
Pelatihan
Baca Tulis Al quur’an, Iqro dan Murottal
4.
Pelatihan
Life Skill dan Leadership untuk guru dan anak
5.
Pelatihan
Bermain, Bercerita dan Bernyanyi
6.
Pelatihan
Senam Untuk Guru dan Anak
7.
Pelatihan
Psikologi, Bahasa Arab, dan Inggris For Kids
8.
Pelatihan Sains for kids
9.
Pembinaan Guru
, santri dan Kelembagaan.
10.
Festival
Santri Taqwa (FESTA)
11.
Pendidikan
Manasik Haji dan Rekreasi
12.
Pelatihan
singkat (short program) PGTKA 3 bulan.
13.
Pendidikan S.1
PAUD/PGTK, kerja sama IGTKA, STKIP Al Bana dan Universitas terbuka.
14.
Pendidikan S.1
PAI kerjasama dengan STAI Al Karimiyah, STAI Nida El Adabi dan STAI Al Aqidah
Jakarta.